Orang India menyebarkan kebudayaannya melalui hasil karya sastra, yang
berbahasa Sansekerta dan Tamil yang berkembang di wilayah Asia Tenggara
termasuk Indonesia.Pada abad 1-5 M di Indonesia muncul pusat-pusat perdagangan
terutama pada daerah yang dekat dengan jalur perdagangan tersebut.Awalnya hanya
sebagai tempat persinggahan tetapi akhirnya orang Indonesia ikut dalam kegiatan
perdagangan sehingga Indonesia menjadi pusat pertemuan antar para pedagang,
termasuk pedagang India.
Hal ini menyebabkan masuknya pengaruh budaya India pada berbagai sektor
kehidupan masyarakat Indonesia.Terlihat dengan masyarakat Indonesia yang
akhirnya memeluk agama Hindu-Budha serta berdirinya kerajaan-kerajaan di
Indonesia yang mendapat pengaruh India seperti Kutai, Tarumanegara, dsb.
Transfer kebudayaan India merupakan tahapan terakhir dari masa budaya pra
sejarah setelah tahun 500 SM. Penyebarannya melalui proses perdagangan, yaitu
jalur maritim melalui kawasan Malaka. Jalur perdagangan antar bangsa tersebut
kemudian lebih dikenal dengan jalur Sutera.Bukti arkeologisnya ditemukan
manik-manik berbahan kaca dan serpihan-serpihan kaca yang bertuliskan huruf
Brahmi.
Kebudayan Indonesia pada zaman kuno mempunyai fungsi strategis dalam jalur
perdagangan antara dua pusat perdagangan kuno, yaitu India dan Cina.Hubungan
perdagangan Indonesia-India jauh lebih awal jika dibandingkan dengan hubungan
Indonesia-Cina. Dimana hubungan perdagangan Indonesia India telah terjalin
sejak awal abad 1 M. Hubungan dagang tersebut kemudian berkembang menjadi
proses penyebaran kebudayaan. Penyebaran budaya India tersebut menyebabkan:
- Tersebarnya agama Hindu-Budha di kalangan masyarakat Indonesia
- Dikenalnya sistem pemerintahan kerajaan
- Dikenalnya bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa yang menandai masuknya zaman sejarah bagi masyarakat kepulauan Indonesia
- Budaya India tersebut meninggalkan pengaruhnya pada kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia terutama pada seni ukir, pahat, dan tulisan.
Kebudayaan India yang memegang peranan penting dalam perkembangan
masyarakat prasejarah menjadi masyarakat sejarah. Pengaruh Indonesia yang
sampai India : Perahu bercadik milik bangsa Indonesia mempengaruhi penggunaan
perahu bercadik di India Selatan (Menurut Hornell). Kelapa asli dari Indonesia
yang dijadikan barang perdagangan hingga samapai di India. Pengaruh India di
Indonesia dapat dilihat dengan adanya:
Arca Buddha dari Perunggu di Sempaga, Sulawesi Selatan, yang memperlihatkan
langgam seni Amarawati (India Selatan pada Abad 2-5 SM).Selain itu ditemukan
arca sejenis di daerah Jember, Jawa Timur, dan daerah Bukit Siguntang, Sumatera
Selatan.Ditemukan arca Budha di Kutai, yang berlanggam seni arca Gunahasa, di
India Utara. Pengaruh Budaya India yang masuk ke Indonesia antara lain terlihat
dalam bidang:
Budaya
Pengaruh budaya India di Indonesia sangat besar bahkan begitu mudah
diterima di Indonesia hal ini dikarenakan unsur-unsur budaya tersebut telah ada
dalam kebudayaan asli bangsa Indonesia, sehingga hal-hal baru yang mereka bawa
mudah diserap dan dijadikan pelengkap. Pengaruh kebudayaan India dalam kebudayaan Indonesia tampak pada:
Seni
bangunan
Akulturasi dalam seni bangunan tampak pada bentuk bangunan candi. Di India,
candi merupakan kuil untuk memuja para dewa dengan bentuk stupa. Di Indonesia,
candi selain sebagai tempat pemujaan, juga berfungsi sebagai makam raja atau
untuk tempat menyimpan abu jenazah sang raja yang telah meninggal. Candi
sebagai tanda penghormatan masyarakat kerajaan tersebut terhadap sang raja.
Contohnya:
- Candi Kidal (di Malang), merupakan tempat Anusapati di perabukan.
- Candi Jago (di Malang), merupakan tempat Wisnuwardhana di perabukan
- Candi Singosari (di Malang) merupakan tempat Kertanegara diperabukan.
Di atas makam sang raja biasanya didirikan patung raja yang mirip
(merupakan perwujudan) dengan dewa yang dipujanya. Hal ini sebagai perpaduaan
antara fungsi candi di India dan tradisi pemakaman dan pemujaan roh nenek
moyang di Indonesia.Sehingga, bentuk bangunan candi di Indonesia pada umumnya
adalah punden berundak, yaitu bangunan tempat pemujaan roh nenek moyang.Contoh
ini dapat dilihat pada bangunan candi Borobudur.
Seni rupa
dan seni ukir
Akulturasi dalam bidang seni rupa, dan seni ukir terlihat pada relief atau
seni ukir yang dipahatkan pada bagian dinding candi. Sebagai contoh: relief
yang dipahatkan pada Candi Borobudur bukan hanya menggambarkan riwayat sang
budha tetapi juga terdapat relief yang menggambarkan lingkungan alam Indonesia.
Terdapat pula relief yang menggambarkan bentuk perahu bercadik yang
menggambarkan kegiatan nenek moyang bangsa Indonesia pada masa itu.
Seni hias
Unsur-unsur India tampak pada hiasan-hiasan yang ada di Indonesia meskipun
dapat dikatakan secara keseluruhan hiasan tersebut merupakan hiasan khas
Indonesia. Contoh hiasan : gelang, cincin, manik-manik.
Aksara/tulisan
Berdasarkan bukti-bukti tertulis yang terdapat pada prasasti-prasasti(abad
5 M) tampak bahwa bangsa Indonesia telah mengenal huruf Pallawa dan bahasa
Sansekerta. Huruf Pallawa yang telah di-Indonesiakan dikenal dengan nama huruf
Kawi. Sejak prasasti Dinoyo (760 M) maka huruf Kawi ini menjadi huruf yang
dipakai di Indonesia dan bahasa Sansekerta tidak dipakai lagi dalam prasasti
tetapi yang dipakai bahasa Kawi.Prasasti Dinoyo berhubungan erat dengan Candi
Badut yang ada di Malang.
Kesusastraan
Setelah kebudayaan tulis, seni sastrapun mulai berkembang dengan pesat.Seni
sastra berbentuk prosa dan tembang (puisi).Tembang jawa kuno umumnya disebut
kakawin.Irama kakawin didasarkan pada irama dari India.
Berdasarkan isinya, kesusastraan tersebut terdiri atas kitab keagamaan
(tutur/pitutur), kitab hukum, kitab wiracarita (kepahlawanan) serta kitab cerita
lainnya yang bertutur mengenai masalah keagamaan atau kesusilaan serta uraian
sejarah, seperti Negarakertagama.Bentuk wiracarita ternyata sangat terkenal di
Indonesia, terutama kisah Ramayana dan Mahabarata.Kisah India itu kemudian
digubah oleh para pujangga Indonesia, seperti Baratayudha yang digubah oleh
Empu Sedah dan Empu Panuluh. Berkembangnya karya sastra, terutama yang
bersumber dari kisah Mahabarata dan Ramayana, telah melahirkan seni pertunjukan
wayang kulit(wayang purwa).
Pertunjukkan wayang banyak mengandung nilai yang bersifat mendidik.Cerita
dalam pertunjukkan wayang berasal dari India, tetapi wayangnya sendiri asli
Indonesia.Bahkan muncul pula tokoh-tokoh pewayangan yang khas Indonesia seperti
tokoh punakawan Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong.Tokoh-tokoh ini tidak
ditemukan di India.
Pemerintahan
Sebelum kedatangan bangsa India, bangsa Indonesia telah mengenal sistem
pemerintahan tetapi masih secara sederhana yaitu semacam pemerintahan di suatu
desa atau daerah tertentu dimana rakyat mengangkat seorang pemimpin atau kepala
suku. Orang yang dipilih sebagai pemimpin biasanya adalah orang yang senior,
arif, berwibawa, dapat membimbing serta memiliki kelebihan tertentu , termasuk
dalam bidang ekonomi maupun dalam hal kekuatan gaib atau kesaktian.
Masuknya pengaruh India menyebabkan muncul sistem pemerintahan yang
berbentuk kerajaan, yang diperintah oleh seorang raja secara
turun-temurun.Peran raja di Indonesia berbeda dengan di India dimana raja
memerintah dengan kekuasaan mutlak untuk menentukan segalanya. Di Indonesia,
raja memerintah atas nama desa-desa dan daerah-daerah. Raja bertindak ke luar
sebagai wakil rakyat yang mendapat wewenang penuh.Sedangkan ke dalam, raja
sebagai lambang nenek moyang yang didewakan.
Sosial
Kehidupan sosial masyarakat di Indonesia mengikuti perkembangan zaman yang
ada.Hal ini dikarenakan masyarakat Indonesia menerima dengan terbuka
unsur-unsur yang datang dari luar, tetapi perkembangannya selalu disesuaikan
dengan tradisi bangsa Indonesia sendiri.
Masuknya pengaruh India di Indonesia menyebabkan mulai adanya penerapan
hukuman terhadap para pelanggar peraturan atau undang-undang juga
diberlakukan.Hukum dan Peraturan menunjukkan bahwa suatu masyarakat itu sudah
teratur dan rapi.Kehidupan sosial masyarakat Indonesia juga tampak pada sistem
gotong-royong. Dalam perkembangannya kehidupan sosial masyarakat Indonesia
distratifikasikan berdasarkan kasta dan kedudukan dalam masyarakat (mulai
mengenal sistem kasta)
Kepercayaan
Sebelum pengaruh India berkembang di Indonesia, masyarakat telah mengenal
dan memiliki kepercayaan, yaitu pemujaan terhadap roh nenek moyang dan
benda-benda besar (animisme dan dinamisme).Ketika agama dan kebudayaan
Hindu-Budha tumbuh dan berkembang, bangsa Indonesia mulai menganut agama
Hindu-Budha meskipun unsur kepercayaan asli tetap hidup sehingga kepercayaan
agama Hindu-Budha bercampur dengan unsur penyembahan roh nenek moyang. Hal ini
tampak pada fungsi candi di Indonesia.
Comments
Post a Comment